Berkumpul Kembali di Ramadhan Terakhirku

by - Monday, May 14, 2018

Berkumpul Kembali di Ramadhan Terakhirku - Tidak terasa tinggal menghitung hari saja sampai masuk ke bulan suci Ramadhan. Terhitung seminggu dari waktu aku menulis ini. Dan dua hari dari aku melanjutkan tulisan ini. Kembali dekat dengan bulan puasa, tentu saja menjadi hal yang aku tunggu. Karena aku merasa bisa melakukan banyak hal baik di bulan Ramadhan.

Tapi, semakin ke sini, entah kenapa rasanya semakin terasa berat untuk melakukan hal yang sudah pasti "lebih baik". Aku merasa kembali jatuh ke dalam dunia maya. Entah itu melihat video di YouTube, baca-baca tweet di Twitter, melihat grup kucing di Facebook, dan lain-lain. Padahal, kalau dipikir-pikir dan melihat faktanya, tentu saja ada hal lain yang lebih bermanfaat dan mendapatkan pahala.

Sering terbayang di pikiranku, bagaimana jika ini menjadi hari terakhirku, bulan terakhirku, tahun terakhirku? Dan bagaimana jika ini menjadi Ramadhan Terakhirku? Apa aku masih bisa lebaran bersama dengan keluargaku? Akan menyedihkan jika di Ramadhan Terakhirku, aku tidak melakukan kebaikan atau bahkan tak ada yang ingat denganku.

Ada banyak hal yang sebenarnya ingin aku lakukan bahkan jika bukan di bulan Ramadhan. Tapi, kalau memang ini menjadi Ramadhan Terakhirku, aku ingin :

1. Mengubah Sikap Pendiamku


Banyak yang berkata "Diam adalah Emas". Aku setuju. Dan ada juga hadits yang isinya :
Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam. (HR. Muslim)

Aku pun setuju. Namun, entah kenapa karena diamku ini mungkin banyak mereka yang merasa tidak nyaman berada di dekatku. Ucapan mereka kadang membuatku berfikir, "apa yang aku lakukan salah?" Bahkan aku sendiri tak tahu kenapa aku menjadi lebih pendiam dari beberapa tahun ke belakang.

Aku juga yakin, karena sikap pendiamku ini, aku kehilangan banyak teman yang dulunya dekat denganku, selalu jalan denganku, dan bahkan selalu chatting denganku. Sikap pendiamku membuat mereka berfikir aku adalah pribadi yang membosankan. Dan aku merasakan itu.

Padahal, aku hanya ingin mengurangi hal yang bisa menjerumuskan aku ke : ghibah. Sekarang ini, aku lebih banyak berbicara jika memang harus bicara. Bicara pada tempat yang tepat. Dan aku sendiri cukup nyaman dengan sikap pendiamku.

Tapi, karena diamku, aku merasa semakin banyak kehilangan banyak teman-temanku. Yang akan mengacu ke poin nomor 2. Entah akan seperti apa, tapi jika aku bisa mengubah sikap pendiamku, aku akan tetap nyaman dengan 1 hal : tidak membicarakan keburukan orang lain.

2. Berkumpul Kembali dengan Kawan Lama


Jika ini Ramadhan Terakhirku, aku ingin bertemu dengan beberapa kawan lama. Tanpa ada rasanya minder atau pun canggung. Aku rindu mereka. Aku rindu beberapa kawan lama yang dulu selalu bersamaku. Aku rindu berkumpul kembali dengan mereka. Mendengar kisah hidup mereka, membicarakan masa depan, juga canda yang tidak menyakitkan.

Sudah lebih dari 3 tahun, aku merasa hubunganku dengan mereka terputus. Hanya sebatas berteman di media sosial saja. Ya, berawal dari kelulusan sekolah dan bekerja berjauhan. Akhirnya, aku tidak bersama satu pun dari mereka saat ini.

Bersambung dari nomor 1, karena sikap pendiamku, aku merasa canggung jika ingin menghubungi mereka kembali. Pernah aku coba silaturahmi ke salah satu mereka. Cukup menyenangkan bisa mengobrol kembali dan makan bersama. Tapi setelah itu, tak ada lagi obrolan darinya. Hal seperti itu lah yang membuat aku menjadi minder untuk menghubungi kembali kawan-kawan lama.

Memang, aku sangat kurang bersilaturahmi dengan kawan-kawan lama. Dan pastinya aku sangat ingin kembali bersilaturahmi. Aku masih mencoba, meskipun masih terasa minder dan canggung.

3. Menyentuh Al-Qur'an Setiap Hari


Bisa dibilang, aku cukup sedih harus menulis ini. Dan aku merasa malu dengan mereka yang selalu menyentuhnya setiap hari. Harus kuakui, sejak aku bergelut dengan pekerjaanku, aku menjadi sangat jarang menyentuh Al-Qur'an. Astagfirullah.

Paling sering satu sampai dua kali seminggu. Sungguh. Aku malu mengakui ini. Padahal semua hal yang terjadi di kehidupan ada di Al-Qur'an. Bahkan, ibuku sering mengingatkanku untuk sering membacanya. Ibuku juga bilang "Teh, kalau lagi galau, lagi pengen apa-apa, coba minta sama Allah, baca Al-Qur'an biar lebih tenang."

Ah, aku sedih. Sebaiknya aku kembali ke diriku yang dulu masih sering bertemu dengan Al-Qur'an dan selalu semangat membacanya. Doakan aku agar selalu konsisten dengan hal ini.

4. Membayar Hutang-Hutangku


Pelupa selalu menjadi bagian yang ada dalam diri manusia. Dan untukku, pelupa seperti telah melekat menjadi bagian dari diri yang tidak bisa lepas. Di keluargaku, aku adalah orang yang sering dibilang "pikun ih masih muda."

Aku pun pasti pernah meminjam uang atau pun barang saat terdesak. Saat ini aku meyakini kalau aku sudah tak ada lagi hutang atau sudah ku kembalikan lagi. Tapi, siapa tau kan ya, karena manusia itu pelupa, aku takut lupa membayarnya.

Ada hadits yang isinya :
“Semua dosa orang yang mati syahid akan diampuni kecuali hutang.” (HR. Muslim no. 1886)

Astagfirullah, bayangkan kalau kita mati syahid (aamiin) tapi punya hutang? Ada baiknya jika berhutang harus segera melunasinya. Dan lebih baik lagi jika kita tidak berhutang. Jika memang tidak begitu terdesak lebih baik jangan pernah meminjam.

Dan, kalau kalian yang membaca ini, dan aku pernah berhutang tapi belum dibayar, tolong segera ingatkan aku.

Pada intinya, aku ingin berkumpul kembali dengan teman-teman, bersilaturahmi, mengubah sikapku yang terlalu introvert, karena aku masih membutuhkan mereka untuk mendoakanku nantinya. Untuk menjadi cahaya yang bisa menemaniku saat aku ada di alam yang berbeda dengan mereka.

Aku juga ingin menjadi lebih dekat dengan Allah SWT, banyak berbincang dengan-Nya, mengurangi hal-hal yang banyak membuang waktu, dan melakukan hal-hal yang baik pastinya.

Bukan hanya jika di Ramadhan Terakhirku. Jika aku masih bisa bertemu dengan Ramadhan yang selanjutnya, mungkin akan lebih baik jika aku terus menganggap ini adalah Ramadhan Terakhirku agar aku bisa terus melakukan kebaikan.

Tulisan ini diikutkan dalam postingan tematik Blogger Muslimah Indonesia. #PostinganTematik #PosTemSpesialRamadan #BloggerMuslimahIndonesia 

Disclaimer : semua gambar diambil dari freepik

You May Also Like

22 komentar

  1. Wah, iya nih point berkumpul dengan kawan lama perlu juga. Mengingat kita ini lebih banyak interaksi di dunia Maya saja ya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya bener bu, jarang banget ketemu langsung..

      Delete

Halo semuanya, silakan tinggalkan jejak disini ya :) tolong jangan SPAM atau komentar yang berhubungan dengan SARA. Thanks :)